Macam - macam kebudayaan Indonesia
~ Kebudayaan Nasional
definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.11 tahun 1998 yakni :
"Kebudayaan nasional yang berdasarkan pancasila adalah perwujudan cipta,karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap kehidupan bangsa. Dengan demikian pembangunan nasional merupakan pembangunan yang berbudaya."
"Kebudayaan nasional yang berdasarkan pancasila adalah perwujudan cipta,karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap kehidupan bangsa. Dengan demikian pembangunan nasional merupakan pembangunan yang berbudaya."
Disebut juga pada pasal selanjutnya
bahwa kebudayaan nasional juga mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa.
tampaklah bahwa kebudayaan nasional yang dirumuskan oleh
pemerintah berorientasi pada pembangunan nasional yang di landasi
oleh semangat pancasila.
~ Kebudayaan Lokal
Budaya local sering disebut juga sebagai kebudayaan daerah. Menurut Parsudi Suparlan ada 3 macam kebudayaan dalam Indonesia yang majemuk, yaitu :
- Kebudayaan nasional Indonesia yang berlandasan Pancasila dan UUD 1945.
- Kebudayaan suku bangsa, terwujud pada kebudayaan suku bangsa dan menjadi unsur pendukung bagi lestarinya kebudayaan suku bangsa tersebut.
- Kebudayaan umum lokal yang berfungsi dalam pergaulan umum (ekonomi, politik, social, dan emosional) yang berlaku dalam local-local di daerah.
~ KEBUDAYAAN JAWA
Propinsi Jawa Tengah terletak di Pulau Jawa dan beribukota di Semarang. Terbagi menjadi 35 kabupaten dan kota. Jawa Tengah memiliki adat istiadat dan budaya yang unik. Jawa Tengah dikenal sebagai “jantung” budaya Jawa.
Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Sun suraka surak hiyo
Rumah adat di Indonesia
bermacam-macam bentuknya dan mempunyai nilai seni masing-masing. Karena rumah
merupakan suatu yang sangat penting, selain sebagai tempat tinggal rumah
berfungsi untuk melindungi dari tantangan alam dan lingkungannya. Kita juga
dapat melakukan aktivitas penting didalamnya, tidak hanya diluar rumah saja.
Coba kita lihat salah satu dari rumah adat yang ada di Indonesia, yaitu rumah
adat Jawa. Rumah Jawa ldbih dari sekedar tempat tinggal. Masyarakat Jawa lebih
mengutamakan moral kemasyarakatan dan kebutuhan dalam mengatur warga semakin
menyatu dalam satu kesatuan.
Contohnya saja kita lihat rumah adat dari Provinsi Jawa Tengah yaitu rumah
joglo. Joglo merupakan rumah adat Jawa Tengah yang terbuat dari kayu. Rumah
bentuk ini mempunyai nilai seni yg cukup tinggi dan hanya dimiliki orang yang
mampu. Pada masa lampau masyarakat jawa yang mempunyai rumah joglo hanya kaum
bangsawan seperti sang pangeran dan kaum orang yang terpandang, karena rumah
ini butuh bahan bngunan yang lebih banyak dan mahal dari pada rumah bentuk
lain. Di zaman yang semakin maju ini rumah joglo digunakan oleh segenap lapisan
masyarakat dan juga untuk berbagai fungsi lain, seperti gedung pertemuan dan
kantor-kantor.
Pada dasarnya, rumah bentuk joglo berdenah bujur sangkar. Pada mulanya bentuk
ini mempunyai empat pokok tiang di tengah yang di sebut saka guru, dan
digunakan blandar bersusun yang di sebut tumpangsari. Blandar tumpangsari ini
bersusun ke atas, makin ke atas makin melebar. Jadi awalnya hanya berupa bagian
tengah dari rumah bentuk joglo zaman sekarang. Perkembangan selanjutnya,
diberikan tambahan-tambahan pada bagian-bagian samping, sehingga tiang di
tambah menurut kebutuhan. Selain itu bentuk denah juga mengalami perubahan
menurut penambahannya. Perubahan-perubahan tadi ada yang hanya bersifat sekedar
tambahan biasa, tetapi ada juga yang bersifat perubahan konstruksi.
Sirkulasi keluar masuknya udara pada rumah joglo sangat baik karena penghawaan
pada rumah joglo ini dirancang dengan menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
rumah joglo, yang biasanya mempunyai bentuk atap yang bertingkat-tingkat,
semakin ke tengah, jarak antara lantai dengan atap yang semakin tinggi
dirancang bukan tanpa maksud, tetapi tiap-tiap ketinggian atap tersebut menjadi
suatu hubungan tahap-tahap dalam pergerakan manusia menuju ke rumah joglo
dengan udara yang dirasakan oleh manusia itu sendiri.
Ciri khas atap joglo, dapat dilihat dari bentuk atapnya yang merupakan
perpaduan antara dua buah bidang atap segi tiga dengan dua buah bidang atap
trapesium, yang masing-masing mempunyai sudut kemiringan yang berbeda dan tidak
sama besar. Atap joglo selalu terletak di tengah-tengah dan selalu lebih tinggi
serta diapit oleh atap serambi. Bentuk gabungan antara atap ini ada dua macam,
yaitu: Atap Joglo Lambang Sari dan Atap Joglo Lambang Gantung. Atap Joglo
Lambang Sari mempunyai ciri dimana gabungan atap Joglo dengan atap Serambi
disambung secara menerus, sementara atap Lambang Gantung terdapat lubang angin
dan cahaya.
Rumah adat joglo yang merupakan rumah peninggalan adat kuno dengan karya
seninya yang bermutu memiliki nilai arsitektur tinggi sebagai wujud dan
kebudayaan daerah yang sekaligus merupakan salah satu wujud seni bangunan atau
gaya seni,bahan bangunanya pun terdiri dari bahan-bahan yang berkualitas dan
cukup mahal harganya, bangunanya pun sangat kokoh dengan pondasi yang sangat
kuat oleh karena itu rumah ini sangat istimewa bagi adat jawa dan sangat dijaga
kelestariannya sampai saat ini. Oleh karena itu rumah joglo adalah salah satu rumah
yang berpengaruh bagi kelestarian adat daerah yang ada di Indonesia meskipun
adat-adat daerah lain banyak juga yang mempunyai rumah adat yang mempunyai seni
tersendiri.
Gambar diatas diambil saat saya dan kelompok melakukan observasi secara
langsung di Taman Mini Indonesia Indah.
Tari Gambyong (Provinsi Jawa Tengah)
Gambyong merupakan tarian khas
Jawa Tengah yang biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu.
Tarian ini merupakan sejenis tarian pergaulan di masyarakat. Ciri khas
pertunjukan Tari Gambyong, sebelum dimulai selalu dibuka dengan gendhing
Pangkur. Tariannya terlihat indah dan elok apabila si penari mampu
menyelaraskan gerak dengan irama kendang. Sebab, kendang itu biasa disebut otot
tarian dan pemandu gendhing.
Pada zaman Surakarta, instrumen pengiring tarian jalanan dilengkapi dengan
bonang dan gong. Gamelan yang dipakai biasanya meliputi gender, penerus gender,
kendang, kenong, kempul, dan gong. Semua instrumen itu dibawa ke mana-mana
dengan cara dipikul.
Umum dikenal di kalangan penabuh instrumen Tari Gambyong, memainkan kendang
bukanlah sesuatu yang mudah dan harus mempunyai jiwa seni yang tinggi yang
dapat mengikuti irama sampai kedalam perasaan pengendang tersebut. Pengendang
harus mampu jumbuh dengan keluwesan tarian serta mampu berpadu dengan irama
gendhing. Maka tak heran, sering terjadi seorang penari Gambyong tidak bisa
dipisahkan dengan pengendang yang selalu mengiringinya. Begitu juga sebaliknya,
seorang pengendang yang telah tahu lagak-lagu si penari Gambyong akan mudah
melakukan harmonisasi.
Batik-Tulis Pekalongan (Provinsi Jawa Tengah)
Pakaian adat Jawa Tengah adalah Batik.Kita akan mudah menemukan batik di
Propinsi ini karena dua diantara wilayahnya merupakan sentra penghasil
batik.Solo dan Pekalongan adalah daerah penghasil batik yang telah memberikan
kontribusi positif untuk melestarikan budaya bangsa.
Batik adalah suatu hasil karya yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
Di berbagai wilayah Indonesia banyak ditemui daerah-daerah perajin batik.
Setiap daerah pembatikan mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri, baik dalam
ragam hias maupun tata warnanya oleh karena itu kita harus menjaga
kelestarianya. Dan salah satu daerah itu adalah Kabupaten Pekalongan. Batik di
Pekalongan dapat dikategorikan sebagai batik pesisir yang mempunyai ciri khas
pada motif kain hiasnya yang bersifat naturalis dan kaya warna. Ciri khas
inilah yang memberikan identitas tersendiri bagi batik-tulis Pekalongan yang
berbeda dengan batik lainnya, seperti batik-tulis Yogya atau Solo.
Lagu Daerah (Provinsi Jawa Tengah)
Lir Ilir – Provinsi Jawa TengahLir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Sun suraka surak hiyo
Lir Ilir adalah lagu daerah
Jawa Tengah, nada dasar naturel (C), birama 2/4 dengan tempo alegretto. Lagu
ini menggunakan bahasa Jawa dan sering dinyanyikan dengan iringan musik
gamelan.
Lir ilir, judul dari tembang di atas. Bukan sekedar tembang dolanan biasa, tapi tembang di atas mengandung makna yang sangat mendalam. Tembang karya Kanjeng Sunan ini memberikan hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah.
Makanan Khas Semarang (Provinsi Jawa Tengah)
Bandeng presto adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari daerah Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini dibuat dari ikan bandeng yang dibumbui dengan bawang putih, kunyit dan garam. Ikan bandeng ini kemudian dimasak pada alas daun pisang dengan cara presto. Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah makanan yang digemari karena dengan cara masak presto duri-duri ini menjadi sangat lunak. Sehingga dapat dinikmati dengan lebih mudah.
..Pesan yang saya sampaikan..
“Kita harus bangga sebagai warga Negara Indonesia yang kaya akan beraneka ragam budaya yang dimiliki dari setiap propinsi, yang didalamnya mencakup: adat istiadat, kesenian, makanan, wisata, peninggalan-peninggalan bersejarah, dll. Kita sebagai generasi muda yang bertanggung jawab atas kelestarianya harus menjaga agar kebudayaan tidak terancam punah dan tidak dicuri oleh negara lain”.
Lir ilir, judul dari tembang di atas. Bukan sekedar tembang dolanan biasa, tapi tembang di atas mengandung makna yang sangat mendalam. Tembang karya Kanjeng Sunan ini memberikan hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah.
Makanan Khas Semarang (Provinsi Jawa Tengah)
Bandeng presto adalah makanan khas Indonesia yang berasal dari daerah Semarang, Jawa Tengah. Makanan ini dibuat dari ikan bandeng yang dibumbui dengan bawang putih, kunyit dan garam. Ikan bandeng ini kemudian dimasak pada alas daun pisang dengan cara presto. Presto adalah cara memasak dengan uap air yang bertekanan tinggi. Karena ikan bandeng terkenal memiliki banyak duri, bandeng presto adalah makanan yang digemari karena dengan cara masak presto duri-duri ini menjadi sangat lunak. Sehingga dapat dinikmati dengan lebih mudah.
..Pesan yang saya sampaikan..
“Kita harus bangga sebagai warga Negara Indonesia yang kaya akan beraneka ragam budaya yang dimiliki dari setiap propinsi, yang didalamnya mencakup: adat istiadat, kesenian, makanan, wisata, peninggalan-peninggalan bersejarah, dll. Kita sebagai generasi muda yang bertanggung jawab atas kelestarianya harus menjaga agar kebudayaan tidak terancam punah dan tidak dicuri oleh negara lain”.
jawa tengah
jawa tengah adalah propinsi dimana budaya
jawa banyak berkembag disini karena di jawa tengah dahulu banyak kerajaan
berdiri disini itu terlihat dari berbagai peninggalan candi di jawa tengah.
mahakarya yang sungguh mempesona adalah batik di jawa tengah setiap daerah mempunya corak batik tulis yang berbeda beda mereka mempunyai ciri khas sendiri sendiri selain batik ada juga kesenian yang tak kalah luar biasanaya ada wayang kulit yang sudah dia kaui dunia sebagai warisan budaya dunia oleh unesco ada juga tembang tembang (lagu lagu ) jawa yang diiringi oleh gamelan (alat musik) yang juga dikenal dengan campursariada juga ketoprak yang merupakan pertunjukan seni peran khas dari jawa
di jawa tengah juga masih ada kerjaan yang samapai sekarang masih berdiri tepatnya dikota solo yang dikenal dengan kasunanan solo
budaya jawa tengah sungguh banyak mulai dari wayang ,wayang orang, ketoprak,tari dan masih banyak lagi berikut beberapa foto terkait budaya jawa tengah :
mahakarya yang sungguh mempesona adalah batik di jawa tengah setiap daerah mempunya corak batik tulis yang berbeda beda mereka mempunyai ciri khas sendiri sendiri selain batik ada juga kesenian yang tak kalah luar biasanaya ada wayang kulit yang sudah dia kaui dunia sebagai warisan budaya dunia oleh unesco ada juga tembang tembang (lagu lagu ) jawa yang diiringi oleh gamelan (alat musik) yang juga dikenal dengan campursariada juga ketoprak yang merupakan pertunjukan seni peran khas dari jawa
di jawa tengah juga masih ada kerjaan yang samapai sekarang masih berdiri tepatnya dikota solo yang dikenal dengan kasunanan solo
budaya jawa tengah sungguh banyak mulai dari wayang ,wayang orang, ketoprak,tari dan masih banyak lagi berikut beberapa foto terkait budaya jawa tengah :
kraton_solo_centraljava-surakarta
|
batik
|
gamelan |
pertujukan wayang orang
|
sinden
|
tayub
|
tari srikandi/ tari panah
|
Kebudayaan SUMATERA UTARA
Provinsi Sumatera Utara
terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur, Luas daratan
Provinsi Sumatera Utara 71.680 km².
Sumatra Utara pada
dasarnya dapat dibagi atas:
Pesisir Timur
Pegunungan Bukit Barisan
Pesisir Barat
Kepulauan Nias
Pesisir timur
merupakan wilayah di dalam provinsi yang paling pesat perkembangannya karena
persyaratan infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya.
Wilayah pesisir timur juga merupakan wilayah yang relatif padat konsentrasi
penduduknya dibandingkan wilayah lainnya. Pada masa
kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini termasuk residentie Sumatra's
Oostkust bersama provinsi Riau.
Di wilayah tengah
provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan. Di pegunungan ini terdapat
beberapa wilayah yang menjadi kantong-kantong konsentrasi penduduk. Daerah
di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir, merupakan daerah padat
penduduk yang menggantungkan hidupnya kepada danau ini.
Pesisir barat
merupakan wilayah yang cukup sempit, dengan komposisi penduduk yang terdiri
dari masyarakat Batak, Minangkabau, dan Aceh. Namun secara kultur dan
etnolinguistik, wilayah ini masuk ke dalam budaya dan Bahasa Minangkabau.
Pada dasarnya, bahasa
yang dipergunakan secara luas adalah Bahasa Indonesia. Suku
Melayu Deli mayoritas menuturkan Bahasa Indonesia karena kedekatannya dengan Bahasa Melayu yang menjadi bahasa ibu masyarakat Deli.
Pesisir timur seperi wilayah Serdang Bedagai, Pangkalan Dodek, Batubara,
Asahan, dan Tanjung Balai, memakai Bahasa Melayu dialek "o" begitu
juga di Labuhan Batu dengan sedikit perbedaan ragam. Di Kabupaten Langkat masih
menggunakan bahasa Melayu dialek "e" yang sering juga disebut bahasa
Maya-maya. Mayarakat Jawa di daerah perkebunan, menuturkan Bahasa Jawa sebagai
pengantar sehari-hari.
Di kawasan perkotaan,
orang Tionghoa lazim menuturkan Bahasa Hokkian selain bahasa Indonesia. Di pegunungan, masyarakat Batak menuturkan Bahasa Batak yang terbagi atas empat logat
(Silindung-Samosir-Humbang-Toba). Bahasa Nias dituturkan di Kepulauan Nias oleh
suku Nias. Sedangkan orang-orang di pesisir barat, seperti Kota Sibolga,
Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Mandailing Natal menggunakan Bahasa Minangkabau.
Sumatera Utara yang kaya dengan
budaya adat istiadat dan keindahan alamnya.
Sumatera Utara kaya dengan berbagai adat budaya atau etnis yang beragam
antara lain : Etnis Melayu, Batak Toba, Batak Karo, Batak Angkola, Batak Pakpak
Dairi, Batak Simalungun, Nias, Etnis Sibolga Pesisir, dan etnis pendatang.
Semua etnis memiliki nilai budaya masing-masing, mulaimemiliki nilai budaya masing-masing, mulai dari adat istiadat,
tari daerah, jenis makanan, budaya dan pakaian adat juga memiliki bahasa daerah
masing-masing. Keragaman budaya ini sangat mendukung dalam pasar pariwisata di
Sumatera Utara. Walaupun begitu banyak etnis budaya di Sumatera Utara tidak membuat
perbedaan antar etnis dalam bermasyarakat karena tiap etnis dapat berbaur satu
sama lain dengan memupuk kebersamaan yang baik. kalau di lihat dari berbagai
daerah bahwa hanya Sumatera Utara yang memiliki penduduk dengan berbagai etnis
yang berbeda dan ini tentunya sangat memiliki nilai positif terhadap daerah
sumatera utara.
Kekayaan budaya yang dimiliki berbagai etnis yaitu :
Batak Toba dengan Tarian Tortor, Wisata danau toba,
wisata megalitik (kubur batu), legenda (cerita rakyat), adat budaya yang bernilai
tinggi dan kuliner.
Batak Karo yang terkenal dengan daerah Berastagi
dengan alam yang sejuk dan indah, penghasil buah-buahan dan sayur-sayuran yang
sudah menembus pasar global dan juga memiliki adat budaya yang masih
tradisional.
Etnis Melayu yang terkenal dengan berbagai
peninggalan sejarah seperti Istana Maimoon, tari derah dan peninggalan rumah
melayu juga masjid yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Batak Angkola yang terkenal dengan kultur budaya yang
beragam, mulai dari tari daerah adat istiadat dan merupakan penghasil salak
(salak sidempuan) yang juga sudah dapat menembus pasar global.
Batak Pakpak Dairi yang dikenal dengan peninggalan sejarah
megalitik berupa mejan dan patung ulubalang dan tentunya juga memiliki adat
istiadat dan tari daerah juga alat musik yang khusus.
Etnis Simalungun memiliki peninggalan sejarah berupa
Rumah Bolon atau yang dikenal dengan Museum Lingga/Rumah Bolon yang pada tempat
itu masih terdapat berbagai peninggalan sejarah dan etnis Simalungun juga
memiliki adat istiadat dan budaya yang tersendiri.
Etnis Nias memiliki daerah yang kaya dengan wisata
alam yang sangat menakjubkan yang telah memiliki nilai jual hingga ke
mancanegara, daerah ini juga memiliki kekayaan situs megalitik dan daerah ini
masih tergolong daerah yang orisinal yang belum terlindas dengan kemajuan zaman
karena didaerah ini masih banyak peninggalan megalitik seperti kampung batu,
nilai budaya yang tradisional dan banyak lagi yang sangat bernilai tinggi, dan
menurut cerita masyarakat setempat, daerah tersebut sudah direncanakan untuk
dijadikan salah satu zona situs megalitik yang dilindungi dunia.
Etnis Sibolga Pesisir ini juga memiliki berbagai
budaya dan adat istiadat yang khusus yang juga memiliki nilai sejarah yang
sangat berharga.
Dari semua etnis tersebut maka dapatlah dikatakan bahwa Sumatera Utara memiliki kekayaan budaya dan etnis juga sejarah yang
patut untuk diperhitungkan dan dijaga kelestariannya demi mengangkat martabat
bangsa Indonesia di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.
Budaya Sumatera Utara - Seni Kebudayaan Tradisional Propinsi Daerah Sumut.
Sumatra Utara memiliki khasanah kekayaan budaya yang beraneka ragam. Kebudayaan
daerah Sumsel tersebut meliputi adat istiadat, seni tradisional, dan bahasa
daerah.
Di Propinsi Sumatera Utara terdapat beberapa suku yang mendiami propinsi
tersebutdiantaranya adalah suku Melayu, suku Nias, suku Batak Toba, suku
Pakpak, Karo, Simalungun, Tapanuli Tengah, suku Tapanuli Selatan yang terdiri
dari suku Sipirok, suku Angkola, Padang Bolak, serta Mandailing, Namun ada juga
pendatang seperti suku Minang, Jawa serta Aceh. Pendatang ini membawa
kebudayaan serta adat-istiadatnya masing-masing.
Sama seperti budaya daerah lainnya yang ada di Indonesia Sumatera Utara
juga memilki musik yang khas daerah Sumse. Musik yang biasa dimainkan di
Sumatra Utara ini tergantung dengan upacara-upacara adat yang diadakan di
Sumut. Yang menjadi ciri khas adalah terdapat alunan musik genderang. Seperti
misalnya pada Etnis Pesisir yang memiliki serangkaian alat musik yang sebut
dengan Sikambang.
Tarian Budaya Sumatera Utara
Memiliki beraneka ragam seni tari tradisional yang terbagi beberapa macam.
Ada yang bernuansa magis yang berupa tarian sakral namun ada juga yang sifatnya
untuk hiburan saja yang berupa tari profan. Jenis tari adat Sumut merupakan
bagian dari upacara adat, sedangkan tari sakralnya biasanya ditarikan oleh
dayu-datu.
Beberapa tarian yang berasal dari Sumatera Utara adalah tari Tortor,
morah-morah, parakut, sipajok, patam-patam sering dan kebangkiung, tortor
nasiaran, tortor tunggal panaluan.
0 komentar "macam - macam kebudayaan indonesia", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar
Ayo Tuliskan Komentar anda